Total Tayangan Halaman

Senin, 16 Maret 2015

Aku Kematian dan Kehidupan

Kelopak kini melayu di ujung surga. Suara kini berubah jadi mimpi. Aku tak tahu itu keindahan atau kekacauan. Aku hanya kelopak sedang melayu. Aku ada dan kau menghilang. Kekosongan penuh keadaan hampa dibutiran air. Tetesan dan alirannya tak dapat menghidupkan ku. Aku ketiadaan. Kiasan mimpi semakin memudar. Engkau memang tiada, kau meninggalkan tanpa tahu perlu ku mengerti. Senang ku tertahan pada ketiadaan mu.

Kuncup aku tak mengerti. Mengapa ada lagi dan tiba menghampir dahan hati. Berlama tanpa mu entah kemana waktu membawa ku. Melewati musim dingin berlalu tanpa hangat. Aku mati, aku mati, aku mati. Engkau pun menghilang bergulirnya waktu. Apakah aku sedang mati? Aku bertanya tanpa teman. Semua menghilang menyimpan kesan baik. Kilauan apa hendak aku cari. Cinta? Aku tak tahu cinta bila tanpa kesetiaan. Aku tak tahu kehidupan tanpa tahu kematian. Aku telah mati. Air apa yang membangkitkan aku. Sinaran apa membangunkan aku. Semua tertidur dan hanya aku terbangun. Kesendirian saja hidup ini. Semua menghilang dalam rasa.

Kematian ku kini tak ada tahu dari mana kehidupan itu ada. Aku tersinari, aku terbangkitkan. Aku kematian dan kehidupan tanpa pengetahuan. Sinaran ini tiba di dada ku. Aku mati dan hidup beriringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar