Total Tayangan Halaman

Kamis, 31 Maret 2016

Teruntuk Sang Pencipta

Pernah ku mencari bentuk kesungguhan hati. Selama pencarian menginginkan jawaban bentuk apapun itu. Semua tak terjawab selain harapan selalu mencoba menenangkan perasaan. Semua setelah ku ketahui adalah imajinasi pecinta bahagia atau kepahitan. Tak perlu ada menemani kegelisahan hati rupanya. Aku meresapi kekosongan bagai alat musik indah terpetik, terketuk, tertiup angin melewati logam, dan kayu.

Dingin menghembus. Semua pencarian ku belum ditemukan. Tapi aku yakin dunia akan dapat menjawabnya bila kesabaran sekuat merpati terbang di angkasa. Menepak angin dan mendapat impian dan tujuan perasaan. Walau tersesat sebelumnya di kandang penuh kebohongan. Setelah terlepas menemukan awan hitam berarak dan mesti ku hindari. Aku pun menepi disemak di pepohonan rindang. Aku berdoa semoga pencipta alam semesta ini mudahkan aku melewati semua. Kau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Selasa, 19 Januari 2016

Cinta Tulus

Adakah lebih indah dibandingkan rasa disebut cinta. Bukankah dahulu siapa pun mencarinya dan berkorban demi apa saja untuk merasakan itu. Kini manusia tidaklah dengan hati namun dikarenakan materi. Entah dari kenyataan bahwa perjalanan manusia penuh kepahitan tanpa materi, atau semata ketakutan. Namun tiada yang ingin hidup susah. Lalu mengapa manusia mengorbankan hatinya hanya karena materi. Hidup memang perlu materi bahkan kekuasaan, bukan berarti semua itu tanpa cinta.

Mengukur manusia bukan banyaknya materi, bisa saja itu ukuran orang serakah. Mengukur manusia bukanlah dari jabatan, bisa saja orang itu adalah tamak. Aku tidak ingin melihat itu semua. Aku ingin melihat cinta tulus apa adanya. Saat menyukai hanya hati melihat keindahan kebersamaan. Tiada apa pun selain kehangatan. Aku sudah melihat. Walau dia kini direngkuh oleh materi. Dia tetap merasakan cinta ada untuk ku. Tak dapat terganti rasa cinta kepada kekasih lainnya. Rasa cinta adalah suci takkan tersentuh oleh materi. Cinta adalah karya Tuhan tak bisa direkayasa oleh materi murahan.

Sabtu, 02 Januari 2016

Kepada Miku Terindah

Aku mencari terdalam hidup ini. Selain diri mu dan kebahagiaan. Kala malam aku dipeluk mu. Aku cinta dan kau selembut sayang. Hangatkan ruang dingin dengan bisikan kita. Selimut kita adalah keinginan tak mau berpisah. Semua berlalu. Kenangan tak terlupa. Semua keindahan tersembunyi di hati kita saja.

Kau berlalu, aku masih rasa cinta. Biar indah dalam tersembunyi selalu. Aku tahu cinta tak sesingkat kebencian hati bahkan ketidaksukaan tak bisa menghapuskan. Terdalam hati tak ada ukuran waktu untuk dihapuskan. Ku tuliskan pada yang terindah. Moga pernikahan mu bahagia.

Jumat, 25 Desember 2015

Gitar Cinta Pertama

Rasa apa hadir memenuhi hati. Kejenuhan tak terkira bosannya. Mencinta ku alihkan ke Gitar. Rasa merambat daun sisik naga memenuhi dada. Berlimpah embun sejuknya. Aku melupa diri ku yang kosong.

Selasa, 15 Desember 2015

Takdir Kita

Garis takdir ku telah menemui mu. Itu keinginan untuk merasakan hati. Takdir mu juga ada kesamaan bahwa hati lebih kuat dari apa pun. Hati terdalam tiada yang tahu. Namun ketulusan hati akan mudah dirasakan. Apa pun kesayangan dan kecintaan tak dapat tertutupi. Aku menyukai mu walau kau menghilangkan rasa sayang mu. Dibalik rasa diam ku saat entah apa lagi kan ku bicarakan. Kita telah dipertemukan layaknya air terpisah menguap ke langit dan kembali jatuh ke bumi. Jangan kau pertanyakan apa pun alamiah alam hadir di hati dan takdir kita. Kita adalah bagian dari takdir. Berpisah dan menemui adalah kepastian. Berlalu dan termakan waktu melawan keadaan adalah perjuangan.

Aku mencari tahu tentang takdir. Sampai detik ini aku hanya menjalani takdir. Aku sungguh tidak tahu hati mu berubah dan aku menjadi menjauh. Moga doa dan perbuatan baik kita menemui jodoh terbaik. Aku yakin keadaan kita akan lebih baik. Jatuhan daun dan bunga kan bermekaran kembali.

Rabu, 05 Agustus 2015

Irama Puitis Ditelinga Ku

Tidur pagi ku terbangunkan dengan bahasa puitis penuh irama indah. Menggantikan nyanyian dingin melintasi bambu. Aku kenal suara ini. Berantai makna tak habis ku menikmatinya. Mungkin ada pengirim perasaan hangatnya pada ku malam ini. Suara indah itu tanpa ada susun kalimat biasa. Sangat dalam membangkitkan rasa rindu ingin berjumpa. Aku mengenalnya. Dia disana seperti tiada tujuan selain merasakan rindu sangat ingin bertemu. Walau tiada pesan ku dijawab olehnya. Rasa terdalam tak kan dapat ditutupi dengan jarak dan waktu. Engkau boleh katakan rasa itu adalah rindu. Tapi aku rasakan itu adalah keindahan hatinya. Aku berdoa semoga dia bahagia.

Kamis, 26 Maret 2015

Kembali Ke Debu

Berjalan sore ini sendiri menikmati bebatuan setapak. Nampak kehijauan sudah membangkitkan menyembuhkan. Alam ini terasa berkawan tanpa tahu mereka menghibur kesendirian ku. Menatap daun dan kehangatan mentari menahan aku untuk diam. Hati belum dapat melupakan kenangan. Butuh beribu musim untuk meniadakannya. Jalan setapak masih ku kenali licin remah untuk dilintasi. Aku kan berikan pada mereka saja perasaan begitu terasa dalam.

Gundukan pasir ini berkumpul dan hampir mengeras. Aku ingin seperti itu, kuat dan tak tersakiti. Kembalilah aku menjadi debu entah kemana tidak merasa keadaannya. Beribu musim aku harap lebih cepat lagi dan menghilangkan ku. Penuh sudah membenamkan dada. Kembalilah seperti dahulu, tertiup angin tanpa tahu kemana adanya. Tiadalah aku dan rasa.