Ku temui lagi seperti biasanya. Aku di sambut mu dengan hangat. Membuka rasa hilang berganti kenangan lalu. Apa kau rindu pada ku. Aku pun juga seperti kau rasakan. Rahasiakan isi hati dari lainnya. Lalui tanpa perlu diketahui, hanya kita yang tahu tujuan jalan kita. Hampir saja aku terlambat menemui, jalanan Jakarta macet tanpa hati. Mereka ingin senang namun menyusahkan orang lainnya. Jalan menemui mu pun seperti biasanya, tapi kali ini macet tanpa sadar karena mobil-mobil menghalangi motor ku. Tak perlu khawatir aku akan membelikan mu mobil walau sepenuhnya aku tidak menyukainya.
Tahukah sayang ku, permintaan mu adalah doa. Kata-kata menuntun kepada bintang memberikan apa yang kamu katakan pada ku. Aku tak pernah menolak dengan begitu banyak permintaan mu. Bagi ku itu bukan permintaan lagi, itu adalah pandangan masa depan mu pada ku. Masa lalu ku selalu terngiang, setelah ku selidiki semua permintaan siapa pun kepada ku terwujud. Awalnya aku tidak menyakini dan berlalu begitu saja. Itulah masa depan dalam pandangan mereka melihat ku. Aku menyukai permintaan mu, karena permintaan adalah kata-kata dan akan terjadi di kemudian hari. Permintaan mu adalah penglihatan masa depan, aku selalu menerimanya. Kau tahu Isaac Newton tertimpa Apel dan menemukan teori gravitasi bumi, pada kondisi termenung akan kebersamaan dirinya dengan semesta. Begitu juga ku bersama mu, menemukan banyak teori tentang hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar