Fb 22.02.2011
Merah diabadikan hati. Semata bukan melucuti. Relakah bisa itu memaafkan. Sudah ku singgahi tepi tak bertepi. Jalan tak berujung. Aku hanya menemui hati ke hati. Pikirannya larut dalam rasa. Bicara ku tak berarti. Aku sudah ditulisnya kosong. Terimaku tanpa menyalahkan. Aku menikmati kosong. Bertubi tetesan air selalu mengisi. Ku wajarkan langkah berirama. Wajah sampulmu ku raba. Tulisan mu masih ku baca..~!~..
"Penjara sunyi penjara keabadian." Maria Irsat.
Tiada melihat selain rasa hampa. Bumi terlalu sempit dijajaki. Hati tiada pernah bertepi. Berujung pada sepi. Berasal semua untuk menjadi. Ternyata keras kepala tersembunyi. Ingin rasa sendiri. Aku perduli tiada kau temani. Berjanji hidup semati. Aku sakit hati dipakai api. Cahaya mata cukup memberi. Tak usah berucap. Aku ingin berakhir tanpa sendiri. Kini kau peluk aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar